PENGERTIAN:
BAHASA
- Al Hujurat : kamar /bilik (ruang pribadi kita)
- Al Hujuraat : banyak kamar
- Hasbabun Nuzulnya adalah berdasarkan banyaknya kamar di rumah Rasulullah.
- Al Hujuraat adalah kamar-kamar (ruang pribadi) Rasulullah.
TAFSIR
Isyarat / lambang dari relung hati manusia yang paling dalam tempat dimana suara-suara kebenaran tersimpan dan berkumandang
- QS 49:7 --- Dan ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.
- QS 49:14 --- ‘iman belum masuk kehatimu’, berarti ada ‘pintu’ dalam hati kita namun karena adanya penghalang, iman belum dapat memasukinya. --- Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan RasulNya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
- QS 49:4 --- agar dapat mengerti, berdialog dengan hati kita. --- Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau (Muhammad) dari luar kamar (mu) kebanyakan mereka tidak mengerti.
HUBUNGAN QS 49 & QS 48
Bila
QS 48 berbicara tentang pencerahan, yaitu terbukanya hati untuk
menerima kebenaran, maka QS 49 menjelaskan bahwa pada hati yang telah
terbuka itu terdapat suara-suara kebijaksanaan yang seyogyanya itu harus
kita kenal dan kita pahami.
QS 49:13 --- Wahai
manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
PELAJARAN
Bagaimana meningkatkan kualitas suara kebenaran yang ada di relung hati (agar terdengar lebih tajam).
- Janganlah mendahului Allah dan Rasul dan jangan meninggikan suaramu diatas suara keduanya. Yang dimaksud adalah rujuklah pikiran dan tindakan kita kepada Al Qur’an dan Hadits Rasulullah.
- Selektiflah terhadap informasi dari luar
- Jangan melakukan hal-hal yang terdapat pada
QS 49:11-12 --- Wahai
orang-orang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,
(karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan
(mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang
diperolok-olokan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).
Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) ynag buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak
bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
- Jangan mengolok olok /menghina orang lain. Obatnya adalah pikirkan kekurangan diri sendiri.
- Jangan mencela/menghina diri sendiri (tidak percaya bahwa diri sendiri akan dapat berubah ke arah yang lebih baik). Berpikirlah positif
Obatnya adalah dengan mengambil tantangan untuk memperbaiki diri.
- Jangan memberi gelaran yang buruk terhadap orang lain, terutama masalah aqidah misalnya ‘munafik’. Karena hal tersebut adalah masalah hati dimana tidak ada seorangpun yang tahu. QS 9:101 --- ………………. Dan diantara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. ………. Obatnya adalah dengan bertaubat.
QS 49:12 --- Wahai
orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian
yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah,
sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
- Jangan berburuk sangka. Obatnya; jagalah diri (harta) kita dengan sebaik-baiknya.
- Jangan usil mencari-cari kesalahan orang lain. Obatnya pikirkanlah kesalahan kita sendiri.
- Jangan menceritakan aib orang lain. Obatnya: renungkan aib diri sendiri.
No comments:
Post a Comment