...semoga semua pihak yang terlibat dengan tulisan ini medampat pahala dari Allah, penulis maupun yg membaca Nya...Insya Allah...amin....

freej

Wednesday 1 June 2016

SURAH AL-FIIL (QS-105)


Makna dan Kandungan Surah Al-Fiil - Surah Al-Fiil adalah surah ke-105 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-19 sesuai urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini dinamai Al-Fil karena menceritakan tentang Ashab Al-Fil (pasukan bergajah). Surah Al-Fil berbeda dengan kebanyakan surah Al-Quran, seluruh kisahnya diturunkan secara keseluruhan pada satu surah. Dari sisi isi, surah Al-Fil termasuk surah Al-Qishar Al-Mufasshalat (17 surah terakhir Al-Quran ditambah surah Al-Fatihah). Surah ini adalah salah satu surah juz ammah di hizb ke-4 juz 30 Al-Quran.



Surah ini bercerita tentang sebuah peristiwa besar sejarah dengan ayat yang sangat pendek namun kukuh dan jelas tentang bagaimana Allah Swt menurunkan bala kepada pasukan Abraha – pemimpin Habasya yang ingin menyerang dan menghancurkan Ka’bah. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. (untuk diketahui bahwa yang dimaksud dengan ababil yang disebutkan pada ayat ketiga surah ini adalah rombongan burung yang berbondong-bondong datangnya. Ababil bukanlah nama burung tertentu).





أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصۡحَـٰبِ ٱلۡفِيلِ (١) أَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِى تَضۡلِيلٍ۬ (٢) وَأَرۡسَلَ عَلَيۡہِمۡ



(طَيۡرًا أَبَابِيلَ (٣) تَرۡمِيهِم بِحِجَارَةٍ۬ مِّن سِجِّيلٍ۬ (٤) فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٍ۬ مَّأۡڪُولِۭ (٥



Artinya:
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? [2] (1) Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka [untuk menghancurkan Ka’bah] itu sia-sia?, (2) Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, (3) yang melempari mereka dengan batu [berasal] dari tanah yang terbakar, (4) lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan [ulat]. (5)"



Makna dan Kandungan Surah Al-Fiil:


1. Kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, keagungan-Nya, rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, dalil-dalil terhadap keesaan-Nya, dan benarnya Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pada peristiwa tentara bergajah; bagaimana tindakan Allah Subhaanahu wa Ta'aala terhadap mereka yang hendak menghancurkan rumah-Nya itu ketika penduduk di sekitar rumah-Nya itu tidak sanggup menghadapi tentara itu.



2. Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. Sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu sehingga mereka musnah. Disebutkan dalam riwayat, bahwa Abrahah Al Asyram membangun gereja yang megah, mewah, indah dan tinggi di Shan’a (ibukota Yaman). Orang-orang Arab menamainya dengan Al Qulayyas karena bangunannya yang tinggi, dimana orang yang melihatnya bisa membuat pecinya jatuh. Abrahah bermaksud mengalihkan hajinya orang-orang Arab dari ke Ka’bah di Mekah menuju ke gereja itu, bahkan ia umumkan hal itu di kerajaannya, namun orang-orang Arab tidak suka hal itu, bahkan orang-orang Quraisy marah karenanya, sehingga di antara mereka ada yang pergi mendatangi gereja itu dan masuk ke dalamnya lalu meletakkan kotoran di dalamnya. Ketika para juru kuncinya melihat hal itu, maka mereka melaporkan kejadikan itu kepada raja mereka, yaitu Abrahah dan mereka memberitahukan, bahwa yang melakukannya adalah sebagian orang Quraisy karena marah demi membela rumah mereka yang hendak disaingi. Maka Abrahah bersumpah akan berangkat menuju Ka’bah dan merobohkan batu-batunya satu persatu, ia pun mempersiapkan pasukannya yang terdiri dari tentara bergajah dengan maksud menghancurkan Ka’bah kemudian berangkat menuju Mekah, hingga ketika ia hampir tiba di kota Makkah, gajah-gajah malah diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka’bah. Tetapi ketika gajah tersebut diarahkan ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Saat diarahkan lagi ke Ka’bah, gajah-gajah tersebut diam. Ketika itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengirimkan burung yang berbondong-bondong untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.



Pada tahun terjadinya penyerangan tentara bergajah itu, lahir pula Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga yang demikian merupakan permulaan risalah Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam