...semoga semua pihak yang terlibat dengan tulisan ini medampat pahala dari Allah, penulis maupun yg membaca Nya...Insya Allah...amin....

freej

Tuesday, 28 February 2012

Surah Ar-Rahman (Q S : 55)

 
Surah Ar-Rahman (الرّحْمنن) adalah surah ke-55 dalam al Quran
Surah ini tergolong surat makiyah terdiri atas 78 ayat. 
Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari  nama-nama Allah Sebagian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah SWT. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat Nanti.

Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang 31 kali Faa-biayya alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah yang diberikan kepada  manusia


  • Keimanan
    • Allah mengajar manusia pandai berbicara
    • Pohon- pohonan dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada Allah
    • Seluruh alam merupakan nikmat Allah terhadap ummat manusia
    • Manusia diciptakan dari tanah sedangkan jin dari api

  • Hukum-hukum

Kewajiban mengukur, menakar, menimbang dengan adil.
 

  • Lain-lain
    • Manusia dan jin tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan Allah s.w.t.
    • Banyak dari ummat manusia yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan
    • Peristiwa tentang hal-hal yang akan terjadi dan hal-hal itu benar- benar terjadi seperti tentang Terusan Suez dan Trusan Panama.



“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)



Adalah Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya. 


 


Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.


Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.



Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.



Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam

Akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.






Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
 




“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)








Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”



 


Pembaca yang berbahagia, Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.




Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Allahu'alam....






Wednesday, 22 February 2012

Surah Al-Qamar (Q S : 54)


Surah Al-Qamar ( Arab القمر ,  Bulan) adalah Surat ke-54 dalam  Al-Quran. Surah ini tergolong surah Makiah terdiri atas 55 ayat. 
Dinamakan Al-Qamar yang berarti Bulan berasal dari kata Al-Qamar yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada ayat ini diterangkan tentang terbelahnya bulan sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.


Berita kehancuran musuh Nabi Muhammad SAW Ayat 1-8
1 Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. 2 Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." 3 Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. 4 Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran), 5 itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka). 6 Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), 7 sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, 8 mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, "Ini adalah hari yang berat."

Kehancuran kaum Nuh AS Ayat 9-17
9 Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman." 10 Maka dia mengadu kepada Tuhannya, "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)." 11 Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. 12 Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. 13 Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, 14 Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). 15 Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? 16 Maka alangkah dahsuyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 17 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

Kehancuran kaum 'Ad Ayat 18-22
18 Kaum Ad pun telah mendustakan (pula). Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 19 Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus, 20 yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok kurma yang tumbang. 21 Maka betapakah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 22 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

Kehancuran kaum Tsamud Ayat 23-32
23 Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu). 24 Maka mereka berkata, "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila", 25 Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong." 26 Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong. 27 Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah. 28 Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu), tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran). 29 Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya. 30 Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 31 Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. 32 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

Kehancuran kaum Luth AS Ayat 33-40
33 Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). 34 Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing, 35 sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. 36 Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. 37 Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 38 Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal. 39 Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 40 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

Kehancuran Fir'aun Ayat 41-42
41 Dan sesungguhnya telah datang kepada kaum Fir'aun ancaman-ancaman. 42 Mereka mendustakan mu'jizat-mukjizat Kami kesemuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.

Peringatan kepada kaum musyrikin bahwa mereka tidak lebih kuat dari umat-umat yang telah dihancurkan Allah SWT Ayat 43-46
43 Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam Kitab-kitab yang dahulu?. 44 Atau apakah mereka mengatakan, "Kami adalah satu golongan yang bersatu yang pasti menang." 45 Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang. 46 Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.

Balasan terhadap orang yang berdosa dan pahala bagi orang yang takwa Ayat 47-55
47 Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. 48 (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka), "Rasakanlah sentuhan api neraka." 49 Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. 50 Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. 51 Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? 52 Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. 53 Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis. 54 Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, 55 di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.


Sunday, 19 February 2012

Surat AN NAJM (QS : 53)


PENGERTIAN

-         Bahasa : najm = bintang, QS 53:1
                     Nujuum= bintang-bintang

-         Tafsir
Lambang dari keberhasilan atau penghargaan yang dicapai/diperoleh oleh seseorang dimana keadaan tersebut dapat berakibat baik dan dapat pula berakibat tidak baik.

QS 53:1--- “hawa”= terbenam ---
QS 53:3 --- “hawa”= terlena karena keberhasilannya ---

QS 16:16 --- bintang/pencapaian tidak membuatnya terlena, tapi menjadikannya petunjuk untuk lebih berhasil.--- dan (Dia menciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk,



HUBUNGAN QS 52 dan QS 53

  1. Akhir QS 52 diakhiri dengan kata-kata Nujuum (bintang-bintang)
      Awal QS 53 diawali dengan Najim (bintang)

  1. Bila QS 52 menjelaskan tentang kekuatan menghadapi berbagai godaan maka QS 53 mengingatkan jangan sampai keadaan/keberhasilan itu membuat manusia terlena.



PELAJARAN

Sikap menghadapi keberhasilan

  1. Ingatlah keberhasilan itu dapat menenggelamkan, melenakan dan membuat seseorang merasa berhak berbuat/berkata sesukanya.

QS 53:1-4 --- Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru. Dan tidaklah (Al Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

QS 3:79 --- Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya.!”

  1. Ingatlah keberhasilan bisa membuat manusia sombong dan merendahkan orang lain.
QS 53:32 ---Jangan sok suci, karena jika kita merasa suci akan menganggap orang lain kotor. --- (Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunanNya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka jangan kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.

  1. Jagalah keberhasilan itu dengan selalu bersujud dan beribadah.
QS 53:62 --- Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).

Wednesday, 15 February 2012

Surat AT TUR (QS : 52)

 
KEISTIMEWAAN

-         selalu dibaca Rasulullah pada saat sholat berjamaah yang terdengar (terutama maghrib)
-         Kekafiran seorang sahabat (Zuber bin Mukim) jatuh saat mendengar surat ini.
-         Dapat menghancurkan motif-motif duniawi, sehingga dapat menenangkan hati.


PENGERTIAN

-         Bahasa :

1.      Berarti gunung/bukit (QS 52:1)
2.      Nama sebuah gunung/bukit bersejarah dan terkenal yaitu bukit Tursinai di Mesir.
3.      Singkatan dari kata “taurat” (Quraisy Shihab).


-         Tafsir:
                  Lambang dari kekuatan/ketinggian budi seseorang sehingga dapat menghancurkan dan menahan motif-motif duniawi yang selalu mengajak kearah yang tidak benar (kemaksiatan).


HUBUNGAN

  1. QS 51:6 --- Dan sungguh, (hari) pembalasan pasti terjadi.
QS 52:7 --- sungguh, azab Tuhanmu pasti terjadi

Sama-sama bicara tentang ‘lawaqi’ (datangnya janji Allah/siksaan Allah)

  1. QS 51:15-16 --- Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air. Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik.

QS 52:17-18 --- Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersukaria daengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka ; dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka.

Bicara tentang orang bertakwa yang berada di surga

  1. QS 51:59  (ayat ke dua dari ayat terakhir) --- Maka sungguh, untuk orang-orang yang zalim ada bagian (azab) seperti bagian teman-teman mereka (dahulu); maka janganlah mereka  meminta kepadaKu untuk menyegerakannya.

QS 52:47 (ayat ke tiga dari ayat terakhir) --- Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang zalim masih ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.

Sama-sama bicara tentang orang-orang zalim


Bila pada QS 51 menjelaskan tentang motif-motif duniawi yang menjadi janji dan rangsangan setan dalam menggelincirkan manusia, maka QS 52 menjelaskan tentang cara menghadapi motif dan rangsangan itu.

            Mempunya motif duniawi tidaklah salah, hanya kita perlu mengontrolnya.

PELAJARAN


Cara menghadapi rangsangan-rangsangan/motif-motif duniawi

  1. Perkuatlah kekuatan fitrah

a),   Gunung Sinai dan Mekah sangan istimewa. Demikian juga dengan manusia, sebagai makhluk yang istimewa kita  memiliki sesuatu yang tidak dimiliki makhluk lain, yaitu ‘fitrah’.

b).  QS 2:63 --- Pegang teguh ‘Tur’, perkuatlah fitrah kita --- Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) diatasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.”

QS 2:64 --- Kemudian setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.

QS 2:65 --- jika fitrah kita lemah, kita menjadi seperti kera --- Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

Salah satu cara memperkuat fitrah kita yaitu dengan mengahayati doa iftitah kita “Inna sholati wanusuki wamahyaya wamati………”. Dengan cara itu kita memperkuat janji yang telah kita lakukan sebelum dilahirkan (syahadat).

QS 6:161-163 --- petunjuk nabi Ibrahim untuk meningkatkan kualitas fitrah kita --- Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik.” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagiNya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).”

  1. Perkuatlah kualitas dzikir

a). QS 52:29 --- Diharapkan dengan kekuatan dzikir, kita semakin cinta Allah dan tentunya tidak bisa mengikuti ajakan yang lain (setan). --- Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila.

b) QS 52:48-49 --- Dzikirlah saat bangun dan malam --- Dan bersabarlah (Muhammad) menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesunguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika engkau bangun, dan pada sebagian malam bertasbihlah kepadaNya dan (juga) pada waktu terbenamnya bintang-bintang (pada waktu fajar).

c) QS 87:6,7 --- Ketika kita lupa Allah, setan akan mudah memasuki.--- Kami akan membacakan (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

Cara memperkuat kualitas dzikir; baca “Subhanallah” sesering mungkin dengan khusuk dan diresapi untuk mengambil kekuatan cinta Allah sehingga hati menjadi tenang (esensi dzikir) --- QS 13:28 --- (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.



QS 7:200-201 --- Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).



  1. Tingkatkanlah kualitas fikir

Dasarnya ada pada QS 52:30,32,33,35,36,,37,38,39,40,41,42,43. dimana pada semua 12 ayat tersebut terdapat kata “Am” yang berarti apakah?
Artinya kita diminta untuk melatih fikiran dengan banyak bertanya dan menjawab tentang keberadaan Allah.

Monday, 13 February 2012

Surat AZ ZARIYAT (QS : 51)


PENGERTIAN

-   Bahasa :  artinya menerbangkan

-         Tafsir:
Isyarat dari motif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif yang dimaksud adalah sesuatu yang dijanjikan sehingga seseorang  tergerak untuk mendaptkannya atau meninggalkannya.


            QS 51:1 ---Demi (angin) yang menerbangkan debu.
            QS 51:2 --- dan awan yang mengandung (hujan)
            QS 51:3 --- dan (kapal-kapal) yang berlayar dengan mudah,
            QS 51:4 ---dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan,
            QS 51:5 --- sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar.

Qs 51:20-21 --- berhubungan dengan/menggambarkan diri kita sendiri --- Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memerhatikan?

QS 51:60 --- Maka celakalah orang-orang yang kafir pada hari yang telah dijanjikan kepada mereka (hari kiamat).


            CATATAN

Susunan Huruf: Wa Dal Ain berarti “janji” --- QS (35:5) Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu becar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.

Susunan Huruf: Dal Ain WA berarti “mengajak” --- QS 35:6 --- Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

            Susunan Huruf Ain Dal WA bearri “musuh” --- QS 35:6 --- Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.



Tingkat kepercayaan terhadap “janji” mempengaruhi seberapa kita ‘terbang’ dan seberapa kuat kita mendorong.


HUBUNGAN QS 50 & QS 51

            Bila pada QS 50 dijelaskan tentang Qolbin Munib (posisi hati yang tetap yang mengarah kepada Allah, yang hanya terikat dengan janji Allah), maka QS 51 menjelaskan tentang janji-janji duniawi yang menggerakkan manusia untuk melakukan sesuatu, dimana janji tersebut dapat merusak atau menggeser posisi hati ketempat yang tidak tepat.


ANTARA  DUA  JANJI

QS 51:49 --- segala adanya berpasangan, ada ‘janji Allah’ dan ada ‘janji setan’ --- Dan  
                      segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat
                      (kebesaran Allah).

QS 51:50 --- terikatlah pada ‘janji Allah’ --- Maka segeralah kembali kepada (menaati)
                     Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah
                     untukmu.

QS 51:51 --- dan jangan terikat pada ‘janji setan’ --- Dan janganlah kamu mengadakan
                      tuhan yang lain selain Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan
                      yang jelas dari Allah untukmu.


PELAJARAN

  1. Ingatlah ada 2 janji yang selalu datang dalam kehidupan semua orang, yaitu janji yang benar yaitu dari Allah dan janji yang palsu yaitu dari setan.

QS 35:5 --- Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.

QS 35:6 --- Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

  1. Belajarlah dari pengalaman tentang permainan 2 janji ini.

Bukanlah hal yang mudah untuk meninggalkan janji setan saat berniat bangun malam untuk menjalankan shalat malam.
QS 51:17 --- Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam
QS 51:18 --- dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)

Yakinlah akan ‘janji Allah’. Karena jika kita yakin, maka janji itulah yang akan datang. Misalnya saat kita ragu untuk bangun malam karena adanya ‘janji setan’ untuk tetap tidur nyenya. Buatlah janji bahwa kita akan dapat tetap bangun malam dan tetap segar dipagi harinya.
QS 51:23 --- Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.

QS 51:19 --- Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta.

QS 17:64 --- Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada meeka.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belakan kepada mereka.

QS 2:268 --- Setan menjanjikan (menakut-nakuti ) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karuniaNya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

QS 3:133 --- Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.

QS 3:134 --- (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

QS 3:135 --- dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri. (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

QS 3:136 --- Balasan bagi mereka ialan ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai , mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.

  1. Sadarlah bahwa sehebat apapun janji setan, keputusan melakukannya tetaplah ditangan kita.

QS 14:22 --- Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamupun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.

QS 51:54 --- Maka berpalinglah engkau dari mereka, dan engkau sama sekali tidak tercela.

QS 51:55 --- Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin.



Tambahan: apa yang dimaksud dengan setan terbelenggu saat ramadhan?

Pada saat ramadhan, kita dapat kesempatan membelenggu setan. Karena setan memasuki kita melalui pintu2 :
  1. makanan --- QS 2-168 --- Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

  1. lisan yang tidak terjaga --- QS 17:53 ---  Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu. “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Seperti kita ketahui, saat menjalankan ibadah puasa, kita tidak memasukkan makanan apapun dan kita harus menjaga lisan kita, karenanya itulah kesempatan kita membelenggu setan.

Ingatlah ‘inti puasa’
            Yaitu, selama berpuasa kita mampu untuk menahan yang halal. Tentunya bukanlah hal yang sulit untuk menahan yang haram, pada hari di luar ramadhan.

Sunday, 12 February 2012

Surat Q A F (QS : 50)


KEISTIMEWAAN

-         Salah satu surat diatara 3 surat yang diawali dengan 1 huruf hijaiyah: QS 38, QS 50 dan QS 68.

-         Surat yang selalu dibaca Rasulullah SAW ketika sholat pada hari-hari besar, hari raya dan hari jum’at..

-         Surat yang sudah di tunjukkan/diprediksi keberadaannya/keistimewaannya oleh surat2 lainnya. Sebelum surat ke 50 ini, ada 5 ayat dari lima surat yang masing-masing mengandung 10 huruf ‘QAFl., yang dikenal dengal “AYAT 5”…. Yaitu

a.       QS 2:246 ---

b.      QS 3:181 ---

c.       QS 4:77 ---

d.      QS 5:27 ---

e.       QS 13:16 ---



Isyarat :

QS 50:38 --- Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikitpun.

QS 44:38-39 --- Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahu



PENGERTIAN

-   Bahasa: -   Sebuah huruf hijaiyah

                  -   Singkatan dari kata “Qolbun”

-   Tafsir:

     Simbol dari keadaan hati manusia yang berada pada taraf/posisi yang tepat sehingga dapat dikatakan “munib”. Qaf adalah singkatan dari “Qolbin Munib” --- QS 50:33 ---



Orang yang hatinya mudib (Qolbin Munib) akan mendapatkan:



-         QS 50:31 ---  surga akan di dekatkan kepadanya. --- Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).



-     QS 50:32 ---  kenikmatan di dunia tidak akan membuanya terlena. --- (Kepada mereka dikatakan), “Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peaturan-peraturanNya)

-         QS 50:33 ---  mendapat kepastian keabadian --- (Yaitu) orang yang takut kepada Alah Yang Maha Pengasih, sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat..

-         QS 50:35 --- akan mendapat yang lebih dari keinginan di dunia dan di akhirat. --- Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya.





HUBUNGAN

            Jika pada QS 49 dijelaskan tentang cara meningkatkan kualitas suara hati, maka QS 50 menjelaskan tentang keadaan hati yang telah berada pada posisi yang tepat.



CIRI-CIRI QOLBIN  MUNIB

  1. Hatinya meletakkan Al Qur’an pada posisi utama/mulai. Kata-kata dalam Al Qur’an menjadi referensi dirinya.

QS 50:1-2 --- Qaf. Demi Al Qur’an yang mulia. (Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah  suatu yang sangat ajaib



QS 50:45 --- Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al Qur’an kepada siapa pun yang takut kepada ancamanKu.



  1. Hatinya selalu menyadari keberadaan Allah, sehingga kata-kata/lintasan batinnya pun diperiksanya dengan seksama (jangan sampai ada niat yang tidak baik dihatinya).

QS 50:16-18 --- mengetahui dan menyadari bahwa Allah memantaunya ---Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Ingatlah) ketika dua malaikan mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).

QS 10:61 --- tidak ada satu pun kondisi/bacaan/perbuatan yang luput dari pantauan Allah ---Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al Qur’an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikitpun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).



QS 50:37 --- jika hati kita tidak peka, disebut ‘tidak mempunyai hati’ ---Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.



  1. Keadaan hatinya telah siap menjemput kematian karena berharap bahwa apa yang diseberang sana lebih baik daripada apa yang ada sekarang ini.

QS 50:19 --- Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari ---



QS 50:22 --- Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.



QS 56:83 --- Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan.


Cara mempersiapkan diri menjemput kematian adalah dengan membaca Al Qur’an untuk mengetahu “keadaan” disana kelak. Sehingga takut akan kematian akan bisa dihindari jika kita mempersiapkan diri agar wafat dalam keadaan ‘baik’ --- QS 16:32 --- (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.”