...semoga semua pihak yang terlibat dengan tulisan ini medampat pahala dari Allah, penulis maupun yg membaca Nya...Insya Allah...amin....

freej

Monday, 26 May 2014

Surta An-Nuziat (QS 79)


Alhamdulillah kita mulai memasuki juz 30
Surah an-Naazi’aat adalah salah satu contoh dari contoh-contoh juz 30 untuk membangkitkan kesadaran hati terhadap hakikat akhirat dengan segala hal yang besar dan mengerikan, keseriusannya, dan orisinalitasnya di dalam ketentuan ilahi untuk menciptakan dunia manusia, Juga pengaturannya yang sangat tinggi terhadap tahap-tahap penciptaan dan langkah-langkahnya di muka bumi dan di dalamnya, kemudian di akhirat yang mencerminkan kesudahan penciptaan ini beserta akibatnya.

Dalam rangka membangkitkan kesadaran hati terhadap hakikat akhirat yang sangat besar dan agung ini, maka ditimbulkanlah kesan-kesan yang bermacam-macam pada senar-senar kalbu, Disentuhnya dengan berbagai macam sentuhan sekiranya yang dapat mengantarkannya kepadanya. Pengantar yang mengandung muatan yang dalam yang menimbulkan rasa takut (bagi yang berhati lembut tidak bagi si keras hati).

Penulis mengangkat muatan dengan bahasa ringan dan contoh keseharian (kerap terjadi pada diri kita) 

Sebuah surat dalam Al Qur'an yaitu surat ke-79 An Nazi'at ( Malaikat-malaikat yang mencabut). 

Di situ dikisahkan tentang tugas dari beberapa malaikat. Ada yang mencabut nyawa dengan keras dan ada juga yang mencabut nyawa dengan lembut. Semoga kita termasuk orang yang diberi ampunan oleh Allah serta diberi kemudahan dalam menghadapi sakaratul maut nanti...dan dicabut dengan lemah lembut.
Penulis jadi teringat kisah nabi pada saat menghadapi sakaratul maut. Pada saat itu nabi menceritakan bahwa sakitnya orang yang menghadapi sakaratul maut seperti ditusuk 300 pedang. Dan ini untuk sekelas nabi, yang penulis yakin malaikat mencabut nya dengan lemah lembut. Seperti apakah rasanya bila dicabutnya dengan keras. Beberapa sumber mengatakan, orang-orang yang banyak dosanya akan mengahadapi sakaratul maut dengan pedih "na'udzubillah min dzalik". Semoga kita dijauhkan dari su ul khotimah ( kematian yang buruk).

Selanjutnya  juga dikisahkan tentang kisah Musa mendapat wahyu untuk menyadarkan raja Fir'aun yang telah melampaui batas, karenarena mnganggap dirinya sebagai Tuhan. Bandingkan dengan jaman sekarang, mungkin orang tidak secara tegas memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan. Tapi kadang-kadang tanpa di sadari, kita sudah men Tuhan kan jabatan kita, kekuasaan kita, partai kita, persatuan kita, suku kita, atau bahkan bos kita, pimpinan kita, dan harta benda kita. Semoga kita terhindar dari sifat demikian.

Di sana juga diceritakan tentang hari kiamat. Dimana manusia akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama di dunia. Beruntunglah orang yang selama hidup di dunia banyak mengerjakan amal perbuatan baik. Dan celakalah orang yang selalu berbuat buruk dan jahat sewaktu hidup di dunia. Namun sangat sedikitlah orang yang sadar akan datangkan kiamat itu (pada tulisan terdahulu penulis memakai istilah "masa bodoh")

Dalam salah satu ayat disebutkan " Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhan nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya Surga lah tempat tinggalnya"

Semoga kita termasuk orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu kita. Keserakahan, iri, dengki, marah, tamak, dan semua sifat mengumbar nafsu yang lainnya. Karena sekarang di masyarakat telah di gerogoti oleh penyakit mengumbar hawa nafsu ini. Bukannya mengendalikan ...kita malah yang diperbudak oleh nafsu kita. Inilah yang mengakibatkan kemurkaan Allah.

Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment