Seorang laki-laki yang dulunya pandai baca al-Qur’an bertanya kepada seorang ulama, lalu sang ulama berkata kepadanya, “Duduklah, sebab aku mencium dari ucapanmu bau ‘ kekufuran ’.”
Tak berapa lama setelah itu, orang tersebut muncul lagi, tapi sudah masuk agama Nasrani, wal ‘iyaadzu billah. Lalu ia ditanya, “Adakah ayat al-Qur’an yang masih kamu hafal?.”
Ia menjawab, “Aku tidak hafal kecuali satu ayat saja,
‘Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim.’” (al-Hijr:2)
Firman Allah swt disurat al Hijr ayat 49 – 50
Artinya : “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al Hijr : 49 – 50)
Imam ath Thobari mengatakan tentang ayat tersebut bahwa makna “Kabarkanlah kepada hamba-hamaba-Ku bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Adalah bahwa Allah swt mengingatkan kepada Nabi Muhammad saw,”Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku wahai Muhammad. Sesungguhnya Akulah yang menutup seluruh dosa-dosa mereka apabila mereka mau bertaubat darinya dan kembali kepada-Ku dengan tidak mengadzab mereka. Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Penyayang kepada mereka dari mengadzab mereka setelah mereka bertaubat.
Adapun firman-Nya,”Sesungguhnya adzab-Ku adalah adzab yang sangat pedih” maka maknanya adalah kabarkanlah kepada mereka juga bahwa adzab-Ku bagi orang-orang yang senantiasa melakukan kemaksiatan dan tidak bertaubat darinya adalah sangat pedih dan tidak ada yang setara dengannya. Ini adalah ancaman Allah bagi makhluknya yang telah melakukan kemaksiatan dan perintah bagi mereka untuk kembali dan bertaubat. (Jami’ul Bayan Fii Ta’wilil Qur’an juz XVII hal 111)
Ayat itu mengingatkan manusia untuk tidak terus menerus tenggelam didalam kemaksiatan karena hal itu akan dapat menyesatkannya dan jauh dari Allah swt akan tetapi hendaklah mereka bertaubat dari kemaksiatannya itu dan kembali kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha penerima taubat dan sesungguhnya rahmat atau kasih sayangnya lebih didahulukan daripada adzabnya.
Hendaklah setiap orang yang bermaksiat kepada Allah swt mengetahui bahwa adzab Allah swt sangatlah pedih yang Dia timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan tidak ada yang bisa mencegahnya ketika Dia telah berkehendak dan hendaklah mereka juga merenungkan bahwa tidak ada suatu adzab pun yang setara dengan adzab-Nya apabila telah ditimpakan kepada mereka yang bermaksiat.
Didalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Seandainya seorang mukmin mengetahui siksa yang ada di sisi Allah maka pastilah dia akan begitu ambisi akan surga-Nya dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah maka pastilah dia tidak akan berputus asa dari rahmat-Nya.” (HR. Muslim)
Wallahu A’lam
No comments:
Post a Comment