...semoga semua pihak yang terlibat dengan tulisan ini medampat pahala dari Allah, penulis maupun yg membaca Nya...Insya Allah...amin....

freej

Monday, 19 September 2011

Surat Yusuf (Surat penghibur/penawar duka)

Ada apa dengan surat Yusuf?

Setiap surat di dalam surat memiliki keistimewaan masing-masing, karena seluruh surat dalam Al-Quran dari Al-Fatihah sampai An-Naas merupakan mu’jizat dari Allah. Adapun surat Yusuf memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama: Pada ayat ketiga dari surat yusuf disebutkan bahwa ia merupakan Ahsanul Qoshoshi (Kisah yang paling baik). Seluruh kisah para nabi adalah kisah-kisah terbaik, karena yang mengisahkan kisah tersebut adalah Allah swt, yang di dalam kisah para anbiya tersebut terdapat banyak pelajaran yang dapat menghantarkan kita pada keteguhan hati di jalan Allah. Sebagaimana firman Allah:

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud : 120)

Syarat untuk mendapatkan keteguhan hati di jalan Allah, adalah berada di satu jalan bersama jalannya para anbiya, jika kita simpangkan ajaran para nabi atau kita menyimpang dari jalan itu, maka kita akan tersesat. Jalan para nabi adalah jalan yang yang lurus.

وَأَنَّ هذا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فاتبعوه وَلاَ تَتَّبِعُواْ السبل فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ

“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al-An’am: 153)

Maka mengkaji kisah Nabi Yusuf akan membawa kita pada satu kisah yang paling baik dari kisah yang mungkin pernah kita baca sebelumnya, karena yang menceritakan kisah ini adalah Allah swt, yang di dalamnya berisi pelajaran-pelajaran berharga akan makna keimanan dan kehidupan. Maka sebuah kisah yang kosong dari nilai-nilai keimanan, bahkan berisi hal-hal yang hanya menimbulkan syahwat dan kebencian maka ini adalah seburuk-suburuk kisah.

Kedua: Surat Yusuf adalah satu-satunya surat di dalam Al-Quran yang menjelaskan kisah Nabi Yusuf as. dalam satu surat, berbeda dengan kisah nabi-nabi yang lain yang terdapat di dalam berbagai surat dan berbagai penggalan-penggalan kisah, sebagai mana kisah nabi Musa as. yang terdapat lebih dari 30 surat di dalam Al-Quran. Sehingga dengan demikian, memudahkan kita untuk memahami urutan kisah Nabi Yusuf tersebut serta mengambil pelajaran-pelajaran penting di dalamnya.

Ketiga: Kisah Nabi yusuf dari awal sampai akhir adalah kisah keseharian dari kehidupan masyarakat secara umum, di sana terdapat kisah seorang ayah dan anaknya, seorang saudara dengan saudara-saudaranya, kisah istri dan suami, kisah cinta yang suci dan cinta yang salah, ada sifat-sifat mulia yang patut menjadi cerminan, akan kesabaran dan pemaaf. Di sana juga ada kisah akan kedengkian dan rasa iri, ada peran setan yang mencoba merusak hubungan persaudaraan. Ada kisah penguasa, kecerdasan, ujian kekeringan dan lain-lain. Namun yang penting di sana banyak terdapat pelajaran akan keimanan yang patut kita kaji bersama dalam rangka meningkatkan keimanan kita.

Keempat: Ayat-ayat di dalam surat Yusuf ketika dibaca dan didengarkan akan membawa ketenangan hati, lantunan ayat-ayatnya sangat indah, ia dapat menggerakan perasaan, melembutkan hati, menghilangkan kesedihan, menghibur duka dan lara. Begitu juga halnya para sahabat ra. ketika mereka mengalami kebosanan, mereka datang kepada Rosulullah lalu mereka menceritakan kebosanan itu kepada Rosulullah, sehingga Rosulullah membacakan kepada mereka surat Yusuf ini. Sebab turunnya surat Yusuf inipun adalah sebagai “tasliyah” atau hiburan kepada Rosulullah tatkala beliau mengalamai kesedihan setelah ditinggal istri beliau tercinta, Sayyidah Khadijah ra dan paman beliau Abu Thalib.

Kelima: Surat Yusuf mengajarkan kepada kita sebuah “rahasia Ilahi” yang boleh jadi kita menganggap sebuah taqdir yang Allah berikan buat kita adalah sebuah musibah buat kita, namun sesungguhnya ia merupakan sebuah anungrah yang luar biasa indah. Ada banyak rahasia Allah yang di luar dugaan manusia. Sebagaimana kisah Nabi Yusuf telah mengajarkan, saat ia di buang di dalam sumur oleh saudaranya sendiri, berpisah dengan orang tuanya dan orang-orang yang ia cinta dalam waktu yang lama, kemudian dijual, lalu dipenjara, namun pada akhirnya ia menjadi seorang yang dapat memberikan manfaat luar biasa bagi seluruh masyarakat mesir, ia pun bertemu kembali dengan ayahandanya tercinta.

Ini di antara alasan kita mengkaji surat Yusuf, tentu masih banyak pelajaran yang akan kita dapatkan ketika kita mengkaji satu persatu ayat-ayatnya. Insya Allah kajian surat Yusuf ayat perayat akan saya kirimkan pada email-email berikutnya.

Wallahua’lam bisshowab.

No comments:

Post a Comment