Surat Hud sebagaimana surat-surat Makiyah lainnya menjelaskan prinsip-prinsip agama Islam terutama perlawanan terhadap syirik, pemberantasan penyembahan berhala dan kepercayaan terhadap hari akhir dan pembenaran dakwah Rasulullah. Demikian pula kesulitan di bidang pertahanan kepada Rasulullah dan orang-orang mukmin terlihat di ayat ini. Sebagaimana dijelaskan di ayat keenam surat Hud.
Artinya:
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Ayat tadi mengatakan bahwa Allah swt menganugerahkan rezeki kepada seluruh makhluk di mana pun dan dalam kondisi apapun. Rezeki tersebut terukur takarannya dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tiap makhluk baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Dari raksasa laut hingga binatang melata yang tidak terlihat oleh mata, Allah menganugerahkan rezeki masing-masing berdasarkan kadar tertentu.
Sebagian orang yang malas memandang orang tidak perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Padahal dengan pemahaman yang sangat sederhana dapat difahami bahwa Islam memandang kerja keras dan usaha sebagai kunci bagi siapa saja yang ingin mendapat materi atau kedudukan spiritual. Rezeki setiap orang tergantung pada upaya dan kerja kerasnya.
Lebih dari 20 ayat dalam surat Hud menceritakan tentang Nabi Nuh as dan kaumnya. Ada pula sejumlah ayat yang mengangkat kisah perjuangan Nabi Nuh melawan para penguasa zamannya sebagai salah satu pelajaran berharga dari realitas sejarah. Risalah Nabi Nuh as secara ringkas adalah seruan Laa Ilaha Ilallah, tiada Tuhan selain Allah.
Sejatinya, tauhid merupakan fondasi seluruh dakwah para nabi dan rasul. Jika seluruh anggota masyarakat hanya menyembah Allah swt dan meninggalkan penyembahan kepada berhala-berhala buatan manusia, keangkuhan, hawa nafsu, harta dan takhta niscaya tidak akan terjadi kekacauan dalam masyarakat.
Setelah menjelaskan kisah kaum Nabi Nuh as yang ditelan gelombang banjir, surat Hud mengisahjan kaum 'Ad. Allah swt mengutus Nabi Hud as sebagai pemberi petunjuk bagi kaum 'Ad. Dakwah pertama Nabi Hud as adalah juga dakwah seluruh para nabi. Nabi Hud as mengajak kaum 'Ad bertauhid. Kaum 'Ad seperti kaum para nabi-nabi yang lain, menentang risalahnya. Mereka angkuh dan mengingkari mukjizat sang Nabi.
Secara umum dosa kaum 'Ad dapat dikategorikan ke dalam tiga hal; Pertama, pengingkaran terhadap ayat-ayat Allah. Dengan keras kepala mereka menolak semua argumentasi yang disampaikan Nabi Hud as. Kedua, mereka melawan nabi. Ketiga, kaum 'Ad meninggalkan perintah Allah swt dan mengikuti orang-orang yang sombong. Kaum ini beberapa waktu berada dalam limpahan karunia Allah swt, namun mereka lalai dan sombong atas kekuasaan yang diperolehnya.
Kaum 'Ad menyembah berhala dan menentang dakwah Nabi Hud as. Mereka bahkan berusaha memadamkan risalah beliau. Mereka menuduh Nabi Hud as gila dan menyebutnya orang bodoh. Namun Nabi Hud as tetap teguh berjuang dan mampu mengajak sekitar 4000 orang menuju agama yang benar. Sebagian lainnya tetap keras kepala menentang beliau. Akhirnya Allah menurunkan azab berupa badai dahsyat selama tujuh hari tujuh malam. Badai ini menghancurkan istana mereka dan memporak-porandakan orang-orang musyrik tersebut. Sebelum badai turun, atas perintah Allah swt Nabi Hud as membawa mukminin keluar dari kawasan tersebut.
Setelah kisah Nabi Hud as surat ini mengangkat kisah kaum Tsamud, kisah Nabi Shaleh as dan Nabi Ibrahim as. Setelah itu, Allah swt dalam surat ini menceritakan kisah kaum Luth, kaum Nabi Syuaib dan Nabi Musa as.
Ayat terakhir surat Hud kembali menjelaskan tentang tauhid dan ketuhanan. Dalam ayat ini disebutkan bahwa apa saja yang ada di langit dan bumi berasal dari Allah swt dan kembali kepada Nya. Selanjutnya diambil kesimpulan bahwa pengetahuan tak terhingga dan kekuasaan tak terbatas khusus milik Allah swt, dan semuanya bakal kembali kepada Allah. Oleh karena itu hanya Dia yang harus disembah dan kepada-Nyalah kita harus bertawakal.
nice. great..
ReplyDeletethanks my brother...
Thanks for you
ReplyDeletealhamdulillah, paham
ReplyDeletesubhanallah
ReplyDelete