"Katakanlah milik siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" (12)
Salah satu cara yg ditempuh oleh Al-quran utk meyakin manusia adalah mengajak mrk berfikir dan untuk mengajak berfikir itu salah satu caranya adalah mengajukan pertanyaan. Karena itu di dalam Alquran sering kali kita temukan ayat-ayat yang memerintahkan nabi bertanya. Kebenaran hanaya dapat masuk kedalam jiwa, mantap didalam benak kalau kita berfikir dan menemukan jawabannya. Lalu nabi di perintahkan mnjawab
"Katakanlah, pemilik segala yang ada dilangit dan di bumi adalah Allah"
Allah Pemilik.
Apa kata orang kalau ada sesuatu benda miliknya di robek atau di potong, apa kata orang. Maka orang mengatakan orang tersebut tidak waras.
Kalau ada seseorang memotong kaki seseorang, maka kita katakan orang itu kejam. Tetapi kalau dokter memotong kaki seseorang, maka kita katakan dokter itu hebat, dia kasihan. Kanapa? Karena dokter itu lebih tau dari kita. Nah... kalau Allah melakukan sesuatu meneurut pandangan kita buruk bisakah kita katakan Allah itu kejam? Tidak. Karena Dia lebih tau. Maka sesungguhnya sesutau itu harus patuh pada pemiliknya. Jika anda merasa diri di miliki oleh Allah, maka apapun yang diperintahkan kepada anda yang bertentangan dengan perintah Tuhan, anda harus patuh kepada Allah. itu sebenarnya salah satu makna firman Tuhan "iya kanak budu waiya kanasta'in".
"Allah menetapkan atas dirinya Rahmat dan kasih sayang. Semua yang ada dilangit dan di bumi, dikelola oleh Allah atas dasar Rahmat dan kasih sayang. Allah mengatakan "Rahmatku mencakup segala sesuatu" tidak ada yang tidak dapat Rahmat. tapi Dia katakan "SiksaKu menimpa siapa yang Aku kehendaki. Kalau demikian Rahmat itu yang Dominan. Contoh: air selalu mencari tempat yang rendah, itu sifat dominan air. Tapi air bisa mencari tempat yang tinggi karena ada faktor/dorongan dari luar air. Demikianlah Allah, semua dari Nya Rahmat tetapi kalau ada siksa maka sebenarnya bukan datang dari sifat Allah yang Rahim, tetapi itu karena disebabkan yang bersangkutan. didalam Hadist dikatan "Allah memiliki 100 rahmat, satu Dia bagikan buat mahluk Nya. 99 ada pada Nya. Jika Allah mengelola alam raya berdasar Rahmat Nya, maka mestinya kitapun mengelola apa yang ada di sekitar kita berdasarkan Rahmat. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Rahmat, kasih sayang, hubungan yang baik itulah ajaran Islam.
"Pasti kamu semua, sedikit demi sedikit satu persatu akan ditarik akan dibawa pulang kepada Aallah (mati), lalu kamu semua kan dihimpun di padang mahsyar untuk dilakukan perhitungkan terhadap segala sesuatu yang pernah dilakukan"
Jangan ada keraguan terhadap pertanggung jawaban akhir.
"Orang-orang yang rugi (merugikan) dirinya mereka itulah yang tidak beriman." Allah tidak mengatakan "Orang-orang yang tidak beriman itulah orang yang merugi" artinya: kita ini punya modal diberi oleh Allah, badan, mata, telinga, hati dan lain-lain. Orang yg tidak gunakan modalnya, rugi atau tidak? Untuk beriman kita perlu gunakan potensi modal, buka hati kita, buka mata kita, buka telinga kita. Orang yang tidak membuka Hati, mata dan telinganya, itulah orang yang merugi, siapa yang untung, siapa yang rugi kalau dia tidak percaya hari kiamat, sorga dan neraka.
Kalaulah memang tidak ada sorga dan neraka maka tidak ada kerugian bagi orang yang percaya, malah dia untung karena hidup dalam optimisme. Sebaliknya bila ada sorga dan neraka, anda tidak percaya, rugi atau tidak?
"Milik Allah juga apa yang diam dan tidak bergerak dimalam hari atau siang hari dan Allah maha mendengan lagi maha mengetahui".
Yang mana lebih susah diketahui yang diam atau yang nergerak. Yang diam saja dia ketahui apalagi yang bergerak. Dia maha mengetahui semua milikNya.
"Katakan wahai Muhammad kalau memang seperti itu Allah kuasaNya, apakah selain Dia yang saya mintai perlindungan?. Anda mau minta perlindungan pada orang yang tidak tau. Anda mau minta perlindungan pada orang yang setengah-setengah tau? Anda mau minta perlindungan pada orang yang tidak memmiliki sesuatu.
"Kalau demikian apakah wajar Aku meminta perlindungan pada selain Allah." Pasti tidak wajar. Karena Allah yang menciptakan lagit dan bumi tanpa contoh. Allah yang memeberi kita makan. Tidak ada orang yang bisa tidak makan. Kecuali mencontohi sifat Tuhan sesuai kemampuan seperti berpuasa.
"Sampaikanlah kepada orang-orang ingkar itu bahwa Aku (Muhammad) diperintahkan untuk menjadi orang pertama yang berserah diri". Islam ini suatu bangunan, dibangun oleh Allah melalui nabi-nabi. Sampai pada masa nabi Muhammad itu rumah belum selesai, nabi yang melengkapkan, siapa yang pertama masuk. Jadi orang yang paling sempurna ketakwaan nya itu nabi Muhammad.
"Allah juga mewanti-wanti saya, jangan seakali-kali termasuk kedalam golongan orang yang sirik"
"Sampaikanlah kepada mereka bahwa saya takut apabila saya durhaka kepada Tuhan ku, saya takut jangan sampai Allah menjatuhkan siksa pada ku pada hari kiamat"
"Siapa yang dihindarkan dari neraka sedikit saja, itu merupakan suatu keberuntungan yang luar biasa".
"Ketahuilah Apabila Allah menyentuhkan sesuatu yang tidak enak kepada mu maka tidak sesuatupun bisa menyingkapnya". Dan apabila Allah menyentuhkan sesuatu kepada mu yang baik maka sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu"
Artinya tidak ada yang datang dari Allah itu tidak baik. Anda terkena musibah, maka disesuaikan dengan pikiran anda. Menilai baik atau buruk kejadian tersebut. Seharusnya apapun yang kita alami, maka kakanlah "Allah kuasa memberi semua itu"
"Sesungguhnya Allah maha kuasa, bisa memaksa kehendak Nya. Dia berada di atas, Dia maha bijaksana lagi maha mengetahui.
No comments:
Post a Comment