...semoga semua pihak yang terlibat dengan tulisan ini medampat pahala dari Allah, penulis maupun yg membaca Nya...Insya Allah...amin....

freej

Tuesday 13 March 2012

Surat Al-Mujadilah /wanita yang menggugat (QS 58)

  1. Sesungguhnya Allah telah berkenan mendengarkan gugatan seorang wanita yang mengadukan halnya kepadamu Muhammad, berkenaan dengan tingkah suaminya(1) dan mengeluhkan nasibnya kepada Allah. Sedangkan Allah mendengarkan perbincangan kalian berdua. Bahwasanya Allah, Maha Mendengar dan Melihat.
    1. Seorang wanita bernama Khaulah binti Malik bin Tsalabah mengadukan halnya kepada Rasulullah saw. bahwa dia telah dizhihar oleh suaminya Aus bin Shamit. Rasulullah saw. belum dapat mengadakan pembinaan hukum tentang peristiwa ini, sebab wahyu belum turun. Rasulullah melunakkan hati Khaulah dengan mengatakan: "Sementara bertakwalah kau kepada Allah, suamimu itu kan anak pamanmu sendiri". Namun Khaulah tidak mau pergi, dan selalu mendesak ingin segera mendapat penyelesaian. Bagaimana hasil penyelesaian yang dinanti-nanti Khaulah, lihat selanjutnya ayat-ayat berikut.
  2. Mereka yang menzhihar isterinya di antaramu, perbuatan mereka salah besar, sebab pada hakikatnya isteri-isteri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka itu, hanyalah orang yang melahirkan mereka saja. Mereka benar-benar telah mengucapkan perkataan mungkar dan dusta. Namun, bahwasanya Allah Maha Pemaaf dan Pengampun.
  3. Mereka yang menzhihar isterinya, lalu mereka hendak mencabut kembali kata-kata mungkar yang pernah mereka ucapkan itu, untuk itu diwajibkan kepadanya: kesatu, memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur kembali, sebab itulah yang disyariatkan bagimu. Dan Allah mengetahui apapun perbuatanmu.
  4. Kedua, mereka yang tidak mampu: baik mendapatkan budak itu sendiri maupun harganya, dia wajib berpuasa selama dua bulan berturut-turut Maksudnya, tanpa absen (mangkir). Jika terjadi absen, hendaklah diulang kembali dari permulaan., juga sebelum keduanya bercampur kembali. Ketiga, bagi mereka yang tidak sanggup berpuasa dua bulan berturut-turut, hendaklah ia memberi makan enampuluh orang miskin. Kewajiban kaffarah ini dimaksudkan untuk membuatmu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah beberapa ketentuan hukum Allah. Namun bagi yang mengingkarinya, ada siksaan yang sangat pedih.
  5. Bahwa orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka akan dihinakan dan dikutuk, sebagaimana yang berlaku terhadap orang-orang yang sebelum mereka. Kenapa mereka berbuat begitu, padahal Kami telah menurunkan ayat-ayat yang benar-benar meyakinkan secara terperinci? Bagi mereka yang mengingkari tersedia siksaan yang membuat mereka hina,
  6. pada hari di mana mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitahukanNya kepadanya hasil perbuatannya dihadapan banyak saksi. Allah telah mengetahui sepenuhnya, namun mereka telah melupakannya. Dan Allah, Maha Menyaksikan segala-galanya.
  7. Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwasanya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan yang ada di bumi? Perundingan rahasia yang terjadi antara tiga orang, pasti Dia yang menjadi yang ke Empat, begitu pula yang terjadi antara lima orang, pasti Dia menjadi yang ke Enamnya. Begitu pula antara perundingan yang berjumlah anggota: kurang dari jumlah itu atau lebih banyak lagi, tentu Tuhan menyertai mereka di manapun mereka berada. Lalu pada hari kiamat Dia akan memberitahukan hasil karya mereka. Bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala-galanya.
  8. Apakah kamu tidak memperhatikan mereka yang telah dilarang mengadakan perundingan rahasia, dan bila merasa aman, mereka kembali mengerjakan larangan itu? Mereka mengadakan perundingan rahasia mengenai perbuatan dosa, permusuhan, dan menentang Rasul. Dan bila mereka mengunjungimu, mereka menyalamimu dengan ucapan salam yang bukan ditentukan Allah untukmu. Dan mereka berkata terhadap dirinya sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita karena ucapan salam kita itu?" Ucapan salam orang Yahudi kepada Nabi saw ialah "As Saamu alaikum", yang berarti: "Mampuslah kamu!".. Cukuplah untuk mereka neraka Jahannam dengan segala siksaannya yang pedih, mereka akan memasukinya. Dan Jahannam, adalah tempat kembali yang terburuk.
  9. Hai orang-orang yang beriman, bila kamu mengadakan perundingan rahasia, janganlah kamu memperundingkan hal-hal yang menyangkut dosa, permusuhan, dan menentang Rasul, namun berundinglah mengenai kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu akan dikembalikan kepada-Nya.
  10. Bahwasanya perundingan rahasia yang mengenai dosa permusuhan, adalah bisikan berbisa dari setan, untuk mendukacitakan orang-orang mukmin. Namun bisikan berbisa itu tidak akan membahayakan mereka sedikitpun, kecuali dengan izin Allah jua. Dan seyogyanya kepada Allah-lah orang mukmin bertawakal.
  11. Hai orang-orang yang beriman, bila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah di dalam majelis", maka hendaklah kamu meluangkan tempatmu di akhirat. Dan bila diminta: "Berilah luangan!" hendaklah kamu luangkan, tentu Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan para cendekiawan di antaramu, dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan.
  12. Hai orang-orang yang beriman, bila kamu hendak mengadakan perundingan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu bersedekah lebih dahulu kepada fakir miskin, sebelum perundingan itu. Yang demikian itu, adalah lebih baik bagimu, dan lebih mensucikan dirimu, namun, bila kamu tak memperoleh apa yang akan disedekahkan itu, maka sungguh Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
  13. Apakah kamu khawatir menjadi orang kekurangan, karena kamu bersedekah lebih dahulu sebelum perundingan itu? Andaikata kamu tidak melakukan itu, sedangkan Allah telah mengampunimu, maka kerjakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat, serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan.
  14. Tidakkah kamu perhatikan tingkah polah orang-orang munafik yang menjadikan kaum Yahudi yang dimurkai Allah menjadi kawan mereka? Orang munafik itu tidak termasuk golonganmu, bukan pula golongan Yahudi. Mereka berani bersumpah sebagai penguat kebohongannya, padahal mereka mengetahui sendiri kebohongan itu.
  15. Allah telah menyediakan siksaan yang berat bagi mereka. Sungguh-sungguh perbuatan yang telah mereka perbuat itu sangat keji.
  16. Mereka menjadikan sumpah mereka sebagai penguat kebohongannya. Dengan cara ini, mereka leluasa menghalangi orang banyak dari mengikuti jalan Allah. Karena itu mereka mendapat siksaan yang membuat mereka jadi hina.
  17. Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun juga untuk penebus dan menolong mereka dari siksaan Allah. Mereka penghuni neraka, serta kekal di dalamnya selama-lamanya.
  18. Ingatkanlah mereka hai Rasul akan keadaan mereka pada suatu hari di mana Allah membangkitkan mereka semua: mereka akan bersumpah pula di hadapan Tuhan sebagaimana di dunia dahulu mereka bersumpah di hadapanmu Maksudnya, menyatakan beriman sebagaimana orang mukmin. , dan mengira bahwa dengan sumpahnya itu mereka akan mendapatkan sesuatu pertolongan. Tingkatkan kewaspadaan, sebab mereka sungguh-sungguh sangat pembohong.
  19. Setan telah menguasai kesadarannya, lalu menjadikannya lupa mengingat Allah. Itulah pengikut-pengikut setan. Dan ingatlah, bahwa pengikut-pengikut setan itu, adalah mereka yang tergolong merugi.
  20. Bahwasanya mereka yang menantang Allah dan Rasul-Nya, mereka tergolong orang yang sangat hina.
  21. Allah telah menentukan kepastian: "Aku dan para Utusan-Ku-lah yang pasti menang!", karena Allah Maha Kuat dan Perkasa.
  22. Engkau tidak akan menemukan masyarakat orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dapat berhandai tolan dengan orang-orang yang menantang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun penantang-penantang itu bapak-bapaknya, atau anak-anaknya, atau saudara-saudaranya, maupun keluarganya sendiri. Keimanan telah ditetapkan Tuhan dalam hatinya, serta diperkokoh pula dengan kemantapan-jiwa, sebagai anugerah daripada-Nya. Dan selanjutnya Dia akan memasukkan mereka ke dalam syurga yang banyak mengalir sungai-sungai di dalamnya, serta kekal mereka di sana. Allah telah menghujani mereka dengan rahmat, sebaliknya merekapun merasa puas terhadap curahan rahmat itu. Mereka itulah golongan Allah. Ingatlah, bahwa "golongan-Allah" itulah yang berjaya.

No comments:

Post a Comment