...semoga semua pihak yang terlibat dengan tulisan ini medampat pahala dari Allah, penulis maupun yg membaca Nya...Insya Allah...amin....

freej

Tuesday 8 November 2011

Surat Thaha (QS : 20)

Siapa yang tidak mengenal 'Umar Ibnu Khottob'? Singa padang pasir. Jangankan ayunan pedangnya dan keberaniannya menghadapi musuh, namanya pun sanggup membuat musuh gentar. Rasulullah prnah mendoakan agar 'Umar msk Islam, memperkuat barisan Rasulullah.

Dan masa itu, datang.

Satu hari, 'Umar mdngr bahwa adiknya masuk Islam. Marahlah 'Umar. Ia mencari adiknya. Ketika ia mendapati bahwa adiknya itu sedang bersama suaminya, di rmhnya, ia datangi rmh adiknya itu dalam keadaan pedang trhunus.

Bukan kepalang marah dan malunya 'Umar. Islam yang ia benci, malah dipeluk adiknya. Muhammad yang ia musuhi, malah diikuti oleh adiknya.
Begitu sampai ke rmh adiknya, langkah 'Umar terhenti. Ia mendengar adiknya membaca al Qur'an: Thoohaa. Maa anzalnaa 'alaikal Qur'aana litasyqoo. Illaa tadzkirotal limay yakhsyaa. Tanziilam mimman kholaqol ardho wassamaawaatil 'ulaa. Arrohmaanu 'alal 'arsyistawaa... Thoohaa.

"Kami tidak menurunkan kpdmu al Qur'an ini untuk memberatkan kamu. Kecuali sebagai peringatan buat siapa yang takut. Diturunkan dari Zat yang tlah menciptakan bumi dan langit. Dia lah Yang Maha Pengasih yang brsemayam di atas 'arsy... (Thooha: 1-5)."

Langkah 'Umar trhenti. Ia trtegun mendengar bacaan al Qur'an yang dilantunkan oleh adiknya. Kemarahannya sirna bnr2 sirna. Hilang. Pedangnya sdh turun ke bwh, dg genggaman yang melemah. Dia ketuk pintu rmh adiknya.

Ketika tahu seisi rmh (adiknya dan suami adiknya), bahwa yang dtg ini adlh 'Umar, merka gempar, rasa takut teramat sangat menghinggapi mereka. Mereka kenal betul siapa 'Umar. Anaknya saja ia kubur hidup2.

mereka menyadari benar, bahwa 'Umar tidak akan senang mengetahui mereka memeluk agama Islam. Buktinya 'Umar mendatangi mereka.

Namun Islam mengajarkan jgn takut sama manusia. Takut hanya kepada Allah. Nasib di tangan Allah.

Masuklah 'Umar ke dalam, dan bertanya,

"Apa yang kalian baca?".

"Al Qur'an."

'Umar minta ditunjukkan apa yang dibaca. Adik dan suami adiknya itu menolak. Kata mereka, yang boleh menyentuh hanyalah yang suci. 'Umar kemudian minta dibacakan lagi ayat-ayat Yang Mulia tsb: Thoohaa. Maa anzalnaa 'alaikal Qur'aana litasyqoo. Illaa tadzkirotal limay yakhsyaa. Tanziilam mimman kholaqol ardho wassamaawaatil 'ulaa. Arrohmaanu 'alal 'arsyistawaa...

"Thoohaa. Kami tidak menurunkan kpdmu al Qur'an ini untuk memberatkan kamu. Kecuali sebagai peringatan buat siapa yang takut. Diturunkan dari Zat yang tlah menciptakan bumi dan langit. Dia lah Yang Maha Pengasih yang brsemayam di atas 'arsy... (Thooha: 1-5)."

'Umar menangis. Tangannya bergemetar. Pedangnya terjatuh. Belum pernah ia mendengar perkataan yang begitu mempesona. Hatinya jatuh cinta kepada Islam, sbb bacaan al Qur'an. Dan 'Umar pun minta diantarkan kepada Rasulullah. Stlh adiknya tahu bahwa 'Umar sedang tidak pura2, jadilah 'Umar diantar kepada Rasulullah. Dan 'Umar pun tunduk kepada Islam.


Subhaanallah.

Al Qur'an begitu menggetarkan bagi 'Umar. Al Qur'an sudah membuat hatinya 'Umar menjadi lembut. Di kemudian hari, kelembutannya ttp menghiasi kegarangannya di medan jihad, menjadi penyerta kegagahannya. Dan itu smua krn hidayah Allah lwt al Qur'an.

Marilah kita sama2 membiasakan membaca Aal-Quran....

4 comments: